Supermen dan Superwomen Di BPS
Badan Pusat Statistik (BPS), dalam pengabdian
untuk mempersembahkan statistik berkualitas bagi pembangunan negeri tidak lepas
dari kontribusi Supermen dan Superwomen luar biasa, yang telah bekerja keras
dalam kegiatan pengumpulan data di lapangan. Supermen dan superwomen ini disebut
dengan Koordinator Statistik Kecamatan (KSK), dimana dahulu lebih sering
dikenal dengan sebutan Mantri Statistik (Mantis). KSK merupakan petugas
fungsional pengumpul data statistik di lapangan dan mengkoordinasikan kegiatan
statistik pada tingkat kecamatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala BPS Kabupaten/Kota, yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan memperhatikan petunjuk dan koordinasi dari Camat setempat. Disebut KSK
karena wilayah kerja mereka mencakup satu kecamatan. Idealnya, untuk setiap
satu kecamatan di Indonesia harus memiliki seorang KSK. Namun karena
keterbatasan sumber daya manusia, kondisi ideal ini belum bisa terpenuhi.
Kualitas data yang semakin menjadi tuntutan bagi
pengguna data dan peran strategis BPS yang semakin mendapat perhatian dari
berbagai pihak, menjadikan tugas KSK ke depan menjadi semakin meningkat akan
tanggung jawab dan profesionalitas dalam bertugas.
Tangung jawab tugas dan kewenangan KSK kepada BPS
sebagai hirarki garis komando secara vertikal. Akan tetapi KSK juga harus
pandai-pandai mengatur waktu agar selalu dapat berkoordinasi dengan berbagai
pihak yang terkait di Kecamatan.
Tugas KSK boleh dibilang lumayan
berat dengan tanggung jawab yang besar karena nyaris setiap hari mereka
harus berada di lapangan, mengunjungi dan mewawancarai responden. Terkadang
bahkan tak mengenal waktu dan beratnya medan tugas. Itulah sebab salah
satu syarat menjadi KSK adalah bisa mengendarai sepeda motor dengan mahir.
Saat musim
panas maupun musim hujan mereka tetap harus keliling
kampung untuk menemui responden dan mengumpulkan data. Meskipun hari sudah
gelap, terkadang masih ada di antara mereka yang harus mengunjungi
responden untuk wawancara, dan bahkan tidak jarang juga harus begadang
semalaman untuk membersihkan dan membetulkan isian kuesioner.
Karena beratnya beban tugas ini,
dahulu posisi KSK sebagian besar diisi oleh kaum laki-laki. Namun belakangan paradigma ini mulai
berubah, posisi KSK tidak lagi menjadi monopoli kaum laki-laki. Saat ini
KSK perempuan sudah semakin meningkat,
dimana mereka memiliki idealisme dan semangat juang yang
tinggi dalam mengumpulkan data karena dari awal mereka sudah diseleksi untuk
menjadi KSK.
Meskipun perempuan, ketangguhan
mereka di lapangan tidak bisa diremehkan. Medan tugas yang berat di berbagai
pelosok negeri telah menjadi saksi ketangguhan mereka dalam mengumpulkan data
untuk pembangunan negeri.
Serupa dengan para KSK pria, para
KSK perempuan adalah pemegang
peranan penting dalam BPS. Mata rantai yang sangat penting
dari kegiatan pengumpulan data. Di tangan para Supermen dan Superwomen inilah
ditentukan apakah (data) statistik yang dirilis BPS ke khalayak, seperti jumlah
penduduk miskin dan tingkat pengangguran, benar-benar statistik atau sekedar
sampah. Jika data yang mereka kumpulkan adalah sampah, maka sampah pula yang
tersaji ke khalayak, secanggih apapun peranti yang digunakan dalam pengolahan
data.
Berikut
adalah uraian tugas Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) (Sumber : BPS RI) :
Sudahkah kita bekerja secara maksimal untuk mencapai hasil yang optimal?
Inilah Supermen dan Superwomen BPS kab. Ngawi :
Saat Ratek KSK
Laskar 3521